"Aku tau Bi, gimana kalau kita buat alat penjernih air dari botol bekas air mineral?" Seru salah satu siswa SMP Alam Al Karim saat sedang belajar mata pelajaran IPA.
Senin 19 Oktober 2020, siswa-siswi SMP Alam Al-Karim terlihat sangat antusias saat melakukan percobaan cara filtrasi air, yaitu proses penyaringan air yang keruh menjadi air yang jernih. Percobaan ini dilakukan pada pembelajaran IPA berbasis Problem Base Learning (PBL) yang merupakan 1 dari 4 kurikulum unggulan di SMP Alam Al Karim Lampung.
Pada pembelajaran ini, awalnya siswa diberikan permasalahan bagaimana cara menjernihkan air yang keruh dan kotor? Terlebih di dalam air yang kotor tersebut terdapat kuman dan berbagai virus yang sangat sulit untuk dilihat hanya dengan mata biasa tanpa alat bantu karena ukurannya yang sangat kecil.
Setelah berdiskusi saat pembelajaran, akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa siswa akan membuat alat penyaring air sederhana yang terbuat dari botol bekas air mineral dan bahan-bahan alam yang tersedia di sekitar lingkungan.
Pertama siswa membersihkan botol plastik bekas, memotong di bagian bawahnya, dan membiarkan bagian tutup botol tetap terpasang. Kemudian, meletakkan bahan-bahan penyaring secara berlapis-lapis yang terdiri dari kapas, pasir yang telah diayak, kapas, pasir, arang, kapas, kerikil, dan batu kerikil ke dalam botol hingga terisi penuh.
"Alhamdulillaah, air keruhnya jadi jernih. Saya senang sekali karena anak-anak antusias untuk mencoba. Semoga kedepannya anak-anak bisa semakin peka terhadap permasalahan lingkungan. Terlebih bisa menjadi solution maker untuk permasalahan tersebut." ujar Abi Surya Prasetya Trihatmaja selaku Guru PBL Science atau IPA.